PETASAN 2017 SUKSES ‘MELEDAK’
Tanggal Posting (13-05-2017) Anandika Dian P.
Photo by: Salsabila Khotibatunnisa
Sabtu (13/5), mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik yang tergabung dalam UKM Kesenian tampil mengagumkan di auditorium STIS dalam Pentas Aksi Anak Kesenian atau Petasan. Tahun ini pagelaran bertajuk “Maitreya: Will Love Win The Immortality?”, mementaskan kolaborasi seni antara band (X-Bar), violin (Violinistis), tari tradisional dan modern (Paradise), paduan suara (Excelsior), dan teater (Antik). Meski sempat ditunda beberapa menit akibat masalah tenis, acara ini tetap berhasil memukau penonton yang membanjiri auditorium dengan penampilan yang memesona.
Menurut Ainur Rosyidah, mahasiswi angkatan 58 yang menjadi penonton, pertunjukan ini memiliki perpaduan kesenian yang sangat menarik dengan alur cerita yang bisa menggerakkan hati penonton dan menampilkan pemain yang mendalami peran masing-masing.
Rahadyan Saktyo, selaku ketua pelaksana mengatakan dirinya puas dengan antusiasme penonton yang meluangkan waktunya demi mengapresiasi kesenian di lingkungan STIS di tengah kesibukan kuliah. Menurutnya, persiapan pertunjukan ini sudah dilakukan sejak kurang lebih dua bulan yang lalu, mulai dari pembentukan panitia dan pembuatan naskah. Naskah yang diangkat sendiri merupakan naskah orisinal yang dibuat oleh beberapa anggota UKM Kesenian Bidang Teater yaitu Antik. Menurutnya, tahun ini kisah yang diangkat sedikit berbeda dengan tahun lalu. Pada Petasan 2016, tema yang diangkat lebih menekankan pada budaya Indonesia, sedangkan tahun ini memfokuskan pada kelompok etnik dan unsur mistik.
Tahun ini, keseluruhan pemain yang terlibat dalam pertunjukan adalah sebanyak 110 orang, meliputi anggota UKM Kesenian yang baru. Selain menjadi ajang mengembangkan bakat dan minat serta memberikan kesempatan untuk tampil, acara Petasan ini juga menjadi puncak penerimaan anggota UKM Kesenian. Pada akhir pentas, 110 mahasiswa ini secara resmi dilantik menjadi anggota UKM Kesenian.
“Harapan saya, acara Petasan selanjutnya bisa lebih baik, lancar tanpa hambatan, serta mengangkat cerita yang lebih menarik lagi,” tutup Rahadyan.
Photo by: Salsabila Khotibatunnisa
Photo by:
