Semarak LDKM Politeknik Statistika STIS Tahun 2022
Tanggal Posting (30-11-2022) Emily A. B. dan Arizqa S. S.
Photo by: Putri Ananda
Senat Mahasiswa (Sema) Politeknik Statistika STIS sukses menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Menengah (LDKM) pada Sabtu (19/11) hingga Minggu (27/11). LDKM ini diikuti oleh Pengurus Sema, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Ketua UKM/Bidang/Divisi, dan Ketua Tingkat I–IV Politeknik Statistika STIS Periode 2022/2023. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Politeknik Statistika STIS ini dilaksanakan dalam dua batch. LDKM batch I digelar pada hari Sabtu (19/11) dan Minggu (20/11), sedangkan LDKM batch II digelar pada hari Sabtu (26/11) dan Minggu (27/11).
LDKM dihadiri oleh total 178 peserta, 90 peserta pada batch I dan 88 peserta pada batch II. Acara dimulai pukul 08.00 WIB oleh MC. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Politeknik Statistika STIS serta membaca doa, acara berlanjut ke sambutan.
Photo by: Putri Ananda
Yunarso Anang Sulistiadi, M. Eng., Ph.D, Wakil Direktur III Politeknik Statistika STIS, memberikan sambutan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan untuk melakukan hal-hal yang benar. Dengan diselenggarakannya LDKM ini, Beliau berharap mahasiswa Politeknik Statistika STIS bisa menjadi pemimpin sekaligus bisa dipimpin serta senantiasa memberikan keteladanan bagi yang lain. Sambutan ini secara resmi menjadi pembuka rangkaian kegiatan LDKM periode 2022/2023.
Kegiatan dilanjutkan sesi materi yang dibawakan oleh trainer. LDKM kali ini menghadirkan tiga trainer untuk masing-masing batch. Pada batch I, materi disampaikan oleh trainer Agus Abdurrohman, Aang Kunaifi, dan Cipto Utomo, sedangkan materi batch II disampaikan oleh trainer Sutoro, M. Rosiman, dan Aang Kunaifi.
Mengawali sesi, peserta diajarkan untuk selalu menghargai keberagaman melalui gambar taman yang berisi bermacam-macam warna bunga. Sesi ini mengandung pesan bahwa manusia diciptakan bukan untuk menonjolkan individu masing-masing, melainkan untuk saling berkolaborasi. Setelah itu, trainer membagi peserta ke dalam empat kelompok. Tiap kelompok diminta untuk membuat nama kelompok yang mengandung harapan positif. Tidak hanya itu, tiap kelompok pun ditugaskan untuk mencari ciri khas dan kesamaan antaranggota yang unik dan tidak dimiliki kelompok lain. Pencarian ciri khas ini memiliki filosofi bahwa setiap organisasi haruslah memiliki keunikan dan tujuan masing-masing.
LDKM tahun ini terdiri dari 16 sesi yang mencakup 15 materi pelatihan. Materi yang diberikan oleh trainer beraneka ragam meliputi materi paling dasar berkenaan dengan pribadi masing-masing sampai materi kompleks mengenai jejaring sosial dan pengendalian organisasi. Peserta memperoleh materi mengenai konsep diri, motivasi berprestasi, kecerdasan majemuk, hingga manajemen organisasi dan manajemen rapat. Selain itu, peserta juga mendapatkan materi mengenai kerja sama tim seperti komunikasi, problem solving, dan membangun komitmen.
Penyampaian materi oleh trainer tidak hanya dilakukan dalam satu arah saja sehingga peserta tidak mudah bosan. Pembelajaran berlangsung interaktif karena trainer selalu memberikan kesempatan bagi peserta untuk menyampaikan opini dan berdiskusi bersama untuk menemukan kesimpulan dari materi yang disampaikan dengan caranya masing-masing. Tidak hanya itu, beberapa materi pun disampaikan melalui permainan kelompok untuk melatih kemampuan kerja sama antarpeserta. Permainan ini berhasil membangkitkan antusiasme peserta untuk saling berlomba dalam menyelesaikan tantangan. Kelompok yang berhasil memenangkan permainan dan berkontribusi aktif selama pelatihan mendapatkan tambahan poin. Di akhir kegiatan, poin-poin tersebut diakumulasi dan kelompok dengan poin terbanyak akan memenangkan hadiah utama.
Baik batch I maupun batch II sama-sama memberikan kesan yang baik pada diri peserta maupun trainer dengan keseruan masing-masing. Peserta berhasil memperoleh insight dan teman-teman baru pada kedua pelatihan ini. Uti, salah seorang peserta LDKM batch II, mengungkapkan bahwa ternyata banyak ilmu yang bisa didapat dari hal-hal sepele dalam kehidupan yang seringkali tidak disadari karena dianggap terlalu enteng. Uti berharap seluruh peserta LDKM dapat menerapkan seluruh ilmu yang didapatkan untuk menjadikan Politeknik Statistika STIS dan BPS organisasi yang lebih baik.
Berbeda dengan pelaksanaan di tempat-tempat lain, LDKM di Politeknik Statistika STIS ini memberikan waktu yang cukup kepada trainer untuk menyampaikan satu kurikulum materi secara utuh. Aang Kunaifi, salah seorang trainer, memberikan apresiasi penuh atas antusiasme peserta LDKM Politeknik Statistika STIS. Beliau juga mengungkapkan bahwa dilihat dari antusiasme dan semangatnya, seluruh peserta memiliki potensi yang besar untuk dapat menjadi pemimpin yang berkarakter unggul di masa depan.
"Dalam suatu latihan memang tidak hanya trainer yang dituntut baik dalam penyampaian, tetapi keaktifan peserta juga sangat menentukan. Setelah melaksanakan LDKM ini, saya harap peserta mampu menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan dalam organisasi masing-masing," ungkapnya dalam wawancara yang diadakan pada Minggu (27/11).
Photo by: Calivi Kezia Laksmana Putri
Sebagai bentuk penghargaan sekaligus penutupan, pada akhir acara, kelompok yang memperoleh skor tertinggi mendapatkan hadiah dari panitia. Menariknya, sebelum kegiatan berakhir, setiap kelompok saling memberikan apresiasi satu sama lain karena telah sama-sama memberikan yang terbaik. Rangkaian LDKM Tingkat Menengah ini ditutup oleh MC dan diakhiri dengan sesi dokumentasi disertai jargon yang dipimpin oleh ketua pelaksana acara. Peserta meninggalkan auditorium dengan kondusif dan tidak lupa untuk membantu merapikan kursi serta membersihkan ruang auditorium.